Psikologi dalam pengertian umum adalah ilmu yang
mempelajari tentang tingkah-laku manusia. Bagi orang awam seringkali Psikologi
disebut dengan ilmu jiwa karena berhubungan dengan hal-hal psikologis/kejiwaan.
Sama seperti ilmu-ilmu yang lain, maka Psikologi memiliki beberapa sub bidang
seperti Psikologi Pendidikan, Psikologi Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi
Perkembangan, Psikologi Lintas Budaya, Psikologi Industri
& Organisasi, Psikologi Lingkungan, Psikologi Olahraga, dan Psikologi Anak
& Remaja. Dari beberapa sub bidang tersebut Psikologi Industri dan
Organisasi (PIO) merupakan bidang khusus yang memfokuskan perhatian pada
penerapan-penerapan ilmu Psikologi bagi masalah-masalah individu dalam
perusahaan yang secara khusus menyangkut penggunaan sumber daya manusia dan
perilaku organisasi. Psikologi industry dan organisasi adalah
studi tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan aspek pekerjaan dan
aplikasi pengetahuan untuk menurunkanmasalah manusia dalam pekerjaan (Pappu,
2002).
Berikut
diuraikan beberapa peran psikologi dalam dunia kerja:
Psikolog yang bekerja pada perusahaan dikenal sebagai psikolog
industri-organisasi. Mereka berusaha meningkatkan kepentingan manusia dalam
pekerjaan dengan sejumlah cara. Sebagai contoh, mereka mencari cara untuk
membantu perusahaan dan organisasi pemerintahan memproduksi lebih dan
lebih baik serta melayani, untuk meningkatkan kepuasan kerja dengan mengubah
metode manajemen dan pelatihan dan menemukan “orang yang tepat untuk pekerjaan
yang tepat” dengan metode improvisasi dari pekerja yang terpilih
Apa yang dicari dalam bekerja ?
Pertanyaan ini muncul di awal2x aku mulai bekerja,
sekitar 5 tahun lalu. Dan terkadang pertanyaan ini kembali muncul dan
mengusikku. Ketika ada teman kerjaku pindah kerja atau mulai merasa tidak betah
dan ingin keluar dari pekerjaannya.
1. Mencari uang.
Hal ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong
seseorang untuk bekerja. Untuk mencari nafkah (uang), untuk mencukupi
kebutuhannya dan keluarga.
Hal ini juga yang biasa digunakan sebagai pertimbangan
dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji (uang) yang ditawarkan oleh
pekerjaan tersebut, maka semakin menarik perkerjaan itu. Banyak orang yang
berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
2.Mencari pengembangan diri
Adalah tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi
lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari pengembangan (potensi)
diri mereka. Mereka akan mencari pekerjaan dimana mereka dapat
mengembangkan diri mereka disana.
Pekerjaan dengan jenjang karir bagus dimana berarti ada
peluang pengembangan diri selalu menjadi incaran. Pertimbangan yang lain adalah
korelasi pekerjaan dengan bidang keilmuan dan minat mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
3. Mencari teman/sarana bersosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk
bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan relasi
mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk bersosialisasi.
Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah
lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan
kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu
perkerjaan.
4. Mencari kebanggaan/kehormatan diri
Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah
kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan
bekerja lebih terhormat dibandingkan orang yang tergantung pada orang lain.
Pada beberapa orang, kehormatan diri juga
bergantung dari jenis pekerjaan, tempat kerja dan nama
perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan bekerja sebagai
pegawai kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja di perusahaan
top.
5. Sebagai sarana beribadah
Hal ini saya yakini ada dan dimiliki orang, walau mungkin
jarang terpikirkan sebagai hal yang dicari dalam bekerja. Sebagai orang
yang beriman memang seharusnya setiap tindakan kita di dunia harus dimaknai
sebagai ibadah.
Fase-Fase dalam memilih pekerjaan
Secara umum, perkembangan karir seseorang terbagi ke dalam beberapa bagian. Dalam bukunya, The Psychology of Career (1957), Donald Super membagi tahap perkembangan karir dalam tiga fase, yaitu fase pengembangan (growth), fase eksplorasi (exploration), dan fase pemantapan (establishment).
Fase pengembangan yang meliputi masa kecil
sampai usia 15 tahun. Dalam fase ini, jangan heran bila seorang anak kerap
bercita-cita menjadi dokter atau guru. Hal tersebut mereka serap dari adanya
role model di sekitar mereka. Baik itu orangtua maupun buku pelajaran
konvensional.
Fase eksplorasi yaitu antara umur 16-24
tahun. Pada saat ini, remaja mulai memikirkan beberapa alternatif pekerjaan,
tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat. Dalam hal ini termasuk masalah memilih
sekolah lanjutan yang sekiranya sejalan dengan karir yang akan mereka tekuni.
Untuk mendukung optimalisasi potensi dan
memperkuat kemampuan akademik, khususnya saat di bangku kuliah, seseorang bisa
memperkaya diri dengan bergabung dalam sejumlah organisasi. Aktif di organisasi
dapat menjadi sarana penjelajahan untuk mengelola emosi dan kemampuan softskill
lainnya. Mengikuti training serta seminar yang mengundang tokoh kenamaan juga
dapat memberikan motivasi dan inspirasi untuk berkarya.
Terakhir, fase pemantapan yakni fase pada
rentang usia 25 – 44 tahun. Pada fase ini, seseorang sudah memilih karir
tertentu dan mendapatkan berbagai pengalaman positif maupun negatif dari
pekerjaannya. Dengan pengalaman yang diperoleh, ia bisa menentukan apakah ia
akan terus dengan karir yang telah dijalani atau berubah haluan.
Hubungan antara
Karakteristik Pribadi dan Pekerjaan dalam Memilih Pekerjaan yang Cocok
Kepribadian Artistik
Karakter: kreatif, imajinasi
yang tak pernah berhenti, suka mengekspresikan diri, suka bekerja tanpa aturan,
menikmati pekerjaan yang berkaitan dengan design/warna/kata-kata. Orang
artistik merupakan pemecah masalah yang sangat hebat karena mereka
menggabungkan pola pikir intuisi dan pendekatan rasional.
Pekerjaan yang cocok: editor, grafik
desainer, guru drama, arsitek, produser, ahli kecantikan, model, pemain film,
sutradara, interior desain.
Kepribadian Konvensional
Karakter: menyukai aturan,
prosedur yang rapi, teliti, tepat waktu, suka bekerja dengan rincian data,
tertib, cenderung pendiam dan lebih hati-hati.
Pekerjaan yang cocok: akuntan, petugas
asuransi, penegak hukum, pengacara, penulis, penerjemah.
Kepribadian Aktif
Karakter: gigih, berani, suka
berkompetisi, penuh semangat, pekerja keras, ekstrovet, enerjik, dan progresif.
Pekerjaan yang cocok: wiraswasta, direktur
program, manajer.
Kepribadian Investigasi
Karakter: analitis,
intelektual, ilmiah, menyukai misteri, sangat memperhatikan detail, lebih suka
bekerja secara individu, menggunakan logika.
Pekerjaan yang cocok: analisis sistem
komputer, programmer, dosen, profesor, statistik, dokter.
Kepribadian Realistis
Karakter: realistis, praktis,
simpel, bekerja di luar ruangan, berorientasi pada masalah dan solusinya, suka
bekerja dengan objek yang kongkrit, pekerjaan yang menggunakan alat bantu atau
mesin.
Pekerjaan yang cocok: tukang listrik,
dokter gigi, insinyur.
Kepribadian Sosial
Karakter: suka membantu orang
lain, dapat berkomunikasi dengan baik, bekerja dalam tim, sabar, murah hati,
memiliki empati, memusatkan diri dengan interaksi manusia, suka berbicara.
Pekerjaan yang cocok: psikolog, guru,
mediator, perawat, entertainer, selebriti.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Lima aspek yang
terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu:
1. Pekerjaan itu sendiri
(Work It self), Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai
dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan
seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan
meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
2. Atasan(Supervision),
atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan,
atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
3. Teman sekerja
(Workers), Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai
dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda
jenis pekerjaannya.
4. Promosi(Promotion),
Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk
memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
5. Gaji/Upah(Pay),
Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau
tidak.
Menggunakan waktu
secara positif
Waktu adalah
satu-satunya modal yang dimiliki oleh manusia, dan ia tidak boleh sampai
kehilangan waktu. – Thomas A. Edison
Meluangkan waktu itu ternyata penting dan banyak
cara/kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang. Siapa yang
tahu kalau suatu saat nanti, kegiatan yang dilakukan di waktu luang, bisa
menjadi penghasilan terbesar. Dan bagaimana kita bisa punya waktu luang di
sela-sela kesibukan dengan mengaturnya sebaik mungkin? Berikut ini tips dan triknya:
1. Jangan pernah
terjebak dgn waktu. Bukan waktu yg mengatur kita, tapi kitalah yang mengatur
waktu:)
2. Coba sesuatu yang
baru yang tidak menyita waktu kerja. Misalnya dengan menulis di smartphone yang
kita miliki
3. Tentukan prioritas.
Dengan prioritas bisa diketahui mana yang mendesak, mana yang kurang. Tanpa
prioritas, waktu terbuang percuma.
4. Buat yang super
sibuk, buatlah agenda yang harus ditaati. Masukkan waktu bekerja, waktu untuk
keluarga, dan waktu untuk diri sendiri.
5. Pastikan dalam
agenda, 50 persen waktu yang dilakukan adalah untuk kegiatan positif atau
produktif.
6. Jangan melakukan
pekerjaan/hal yang lain sebelum menuntaskan pekerjaan yang lebih dulu
dilakukan. Yang ada keduanya berantakan!
7. Jika tidak
berhubungan dgn pekerjaan, jauhkan diri dari sosial media, hingga pekerjaan
tuntas diselesaikan
Kuncinya terletak
bukan pada bagaimana Anda menghabiskan waktu, namun dalam menginvestasikan
waktu Anda. Melakukan dua hal bersamaan sama artinya dengan tidak melakukan
sesuatu. - Stephen R. Covey
Daftar pustaka
http://berlia-pardyani.blogspot.com/2013/06/pekerjaan-dan-waktu-luang.html
0 komentar:
Posting Komentar