Psikoterapi
adalah proses difokuskan untuk membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif
belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam
kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan
melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru
atau akan mengalami perceraian.
Tujuan terapi (Korchin) : 1. memperkuat motivasi klien untuk melakukan
hal yang benar 2. mengurangi tekanan emosional 3. mengembangkan potensi klien
4. mengubah kebiasaan 5. memodifikasi struktur kognisi 6. memperoleh
pengetahuan tentang diri 7. mengembangkan kemampuan berkomunikasi &
hubungan interpersonal 8. meningkatkan kemampuan mengambil keputusan 9.
mengubah kondisi fisik 10. mengubah kesadaran diri. 11. mengubah lingkungan sosial
Unsur Psikoterapi
Dalam psikoterapi terdapat delapan “parameter pengaruh” dasar yang mencakup
unsusr-unsur lazim yang dikemukakan oleh Masserman (dalam Maulany, 1997), yaitu
:
- Peranan Sosial (“Martabat”) psikoterapis
- Hubungan (persekutuan terapeutik)
- Hak
- Retrospeksi
- Re-edukasi
- rehabilitasi
- Resosialisasi
- Rekapitulasi
Perbedaan Psikoterapi dan Konseling
- Klien yang menjalani konseling tidak di golongkan sebagai penderita gangguan mental dan dapat di golongkan sebagai individu yang normal, sedangkan klien yang menjalankan Psikoterapi merupakan orang yang mengalami gangguan psikis atau mental.
- Konseling bersifat edukatif, suportif, berorientasi kesadaran dan jangka pendek. Sedangkan psikoterapi bersifat rekonstruksi, konfrontif, berorientasi ketidak sadaran dan jangka panjang.
- Dalam konseling Konseler bukanlah tokoh otoriter namun seseorang pendidik dan mitra dari klien dalam melangkah bersama untuk mencapai tujuan. Sedangkan dalam psikoterapi konseler tidaklah netral secara moral, melainkan memiliki nilai-nilai perasaan dan normanya sendiri, meskipun konseler tidak perlu memaksakan hal ini pada klien namun ia juga tidak menutupinya.
- Konseling lebih terarah dan terstruktur pada tujuan-tujuan yang begih terbatas dan konkret. Sedangkan psikoterapi lebih luas dan mengarah pada tujuan yang lebih lanjut.
Pendekatan
Psikoterapi terhadap mental illness.
Ada Sembilan
pendekatan psikoterapi terhadap mental illness yaitu sebagai berikut :
- Pendekatan Psikoanalisa: Banyak menekankan faktor ketidaksadaran dan berlandaskan pada pengaruh aspek biologis manusia.
- Behavioristik: Menurut Ellis (Subandi dalam Tooyibi, M & Ngemron, M) , pendekatan yang cukup dekat dengan behavioristik adalah pendekatan kognitif, yang menekankan proses berpikir rasional dalam terapi. Pendekatan ini memandang manusia dari sudut perilaku yang tampak, yang bisa diobservasi dan dan dikuantifikasi.
- Humanistik: Pendekatan ini sangat mementingkan nilai-nilai kemanusiaan pada diri seseorang.
- Client-Centered: Berlandaskan pada pandangan subjektif atas pengalaman manusia, terapi clien-entered menaruh kepercayaan dan meminta tanggung jawab yang lain besar kepada klien dalam menangani berbagai permasalahan.
- Psikologi Transpersonal: Pendekatan terapi yang menekankan aspek spiritual dalam diri manusia.
- Gestalt: Sebagian besar merupakan terapi eksperimental yang menekankan kesadaran dan integrasi, yang muncul sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta mengintegrasikan fungsi jiwa dan badan.
- Transaksional: Model terapi kontemporer yang cndrung kea rah aspek-aspek kognitif dan behavioral, dan dirancang untuk membantu orang-orang dalam mengevaluasi putusan-putusan yang telah dibuatnya menurut kelayakan sekarang.
- Rasional Emotif Terapi: Model terapi yang sangat menekankan peranan pemikiran dan sistem-sistem kepercayaan sebagai akar masalah-masalah pribadi.
- Realitas: Model terapi yang dikembangkan sebagai reaksi melawan terapi konvensional. Terapi realitas adalah terapi jangka pendek yang fokus pada saat sekarang, menekankan kekuatan pribadi, dan pada dasarnya merupakan jalan di mana para klien bias belajar mencapai keberhasilan.
Bentuk Utama Terapi
Ada
tiga bentuk ciri utama terapi menurut Nietzel (dalam Gunarsah, 1996) yaitu:
1. Dari segi proses : berupa interaksi antara dua pihak, formal,
profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
2. Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi
masalah psikologis atau
meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
3. Dari segi
tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu
psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.
Daftar pustaka:
http://belajarpsikologi.com/sebuah-pengantar-psikoterapi/
http://arumdeapikat.blogspot.com/2013/03/psikoterapi-dan-konseling.html
0 komentar:
Posting Komentar